Kesempatan memperluas pangsa pasar kini terbuka lebar seiring berkembangannya teknologi berbasis internet. Dalam proses perluasan pasar melalui internet, kamu membutuhkan Key Performance Indicator (KPI) untuk divisi marketing untuk mengukur kemajuan tim. Itulah kenapa KPI Digital Marketing sangat penting untuk mengembangkan bisnis.
Pengembangan bisnis melalui internet kini terbukti mampu membantu meningkatkan penjualan baik dalam lingkup nasional maupun internasional. Untuk memastikan setiap proses pencapaiannya, KPI Digital Marketing akan memudahkanmu memantau kinerja divisi pemasaran online secara terukur.
Tidak hanya sebatas mengukur saja, KPI Digital Marketing harus mampu menjadi acuan individu atau tim pemasaran untuk menjelaskan beberapa objective yang masuk akal untuk tercapai. Di dalamnya, setiap indikator membutuhkan batas waktu untuk mencapainya.
Pembahasan tentang KPI Digital Marketing memang sangat menarik dan penting agar kinerja karyawan terukur sesuai dengan tujuan perusahaan. Karena itulah, dengan mempelajari artikel ini kamu akan lebih memahami KPI Marketing, khususnya untuk pemasaran digital.
Bacaan Lainnya: Apa Itu KPI? Ini Definisi, Manfaat, dan Contohnya
Apa Itu KPI Digital Marketing?
KPI Digital Marketing adalah suatu alat ukur kinerja individu atau tim pemasaran melalui internet menggunakan beberapa indikator spesifik dan memiliki batas waktu yang bertujuan untuk meningkatkan citra produk atau perusahaan sehingga memudahkannya untuk menghasilkan pendapatan.
Dalam praktiknya, KPI yang ada pada digital marketing akan melakukan tracking tentang perjalanan prospek (customer journey) dengan maksud mengarahkannya untuk berinteraksi, percaya, dan merasa butuh atas produk yang ditawarkan. Dengan demikian, prospek akan berubah menjadi pembeli, yang secara jangka panjang diharapkan menjadi pelanggan.
Apakah KPI Digital Marketing dibutuhkan setiap jenis bisnis? Tentu saja, setiap bisnis yang ingin menghasilkan penjualan melalui internet sangat direkomendasikan memilikinya. Itulah kenapa sebaiknya kamu mengambil catatan setelah tuntas membaca artikel ini.
Kenapa KPI Perlu Dilacak?
Apakah setiap perusahaan memiliki tujuan, sumber daya manusia, dan anggaran yang terbatas? Ya, sudah pasti demikian. Ketiga hal tersebut tentu menjadi sangat beralasan bagi perusahaan untuk mencapai tujuan dengan cara seefektif dan seefisien mungkin.
Kinerja yang efektif dan efisien akan mudah tercapai apabila kamu menggunakan alat ukur yang tepat. Tentu saja, alat ukur yang kamu gunakan harus relevan dan spesifik sehingga memungkinkan targetmu tercapai.
KPI sebagai alat ukur kinerja karyawan dan tim ini berguna untuk melacak setiap perkembangan kemajuan dari tiap individu atau divisi. Setiap divisi terdiri dari beberapa karyawan yang memiliki KPI individu masing-masing yang saling terhubung dengan KPI divisi lainnya.
Contohnya, kamu bisa melihat bahwa KPI Marketing memiliki hubungan erat dengan KPI produksi. Ini seperti siklus, divisi produksi membutuhkan informasi KPI divisi marketing dan sales untuk menentukan output produk dan inventory yang dibutuhkan.
Ketika proyeksi penjualan tahunan berdasarkan perkembagan industri ditentukan, manajemen membaginya dengan jumlah bulan. Dari proyeksi tersebut, penetapan KPI Marketing dan sales pun akan menyesuaikannya melalui beberapa indikator yang terukur agar tim pemasaran mampu menghasilkan penjualan.
Target penjualan yang terurai dengan beberapa SKU produk dan kuantitasnya menjadi bagian dari KPI produksi. Dengan adanya hubungan ini, setiap KPI divisi saling terhubung untuk mencapai target penjualan perusahaan setiap tahun.
Jadi, apakah setiap individu atau divisi perlu melakukan pelacakan KPI? Tentu saja, keduanya sangat perlu melacaknya. Dengan melakukan pelacakan KPI tentu akan mendorong perusahaan beroperasi secara dinamis dan menghasilkan keputusan strategis berdasarkan data mutahir. Hasilnya, perusahaan beroperasi dengan efektif dan efisien untuk mencapai tujuannya.
Bacaan Lainnya: OKR vs KPI, Mana Pilihan Terbaik untuk Bisnis?
Jenis KPI Digital Marketing Paling Penting untuk Bisnis
Dalam strategi pemasaran, perusahaan membutuhkan tempat untuk menyampaikan informasi baik yang berisi edukasi maupun penawaran. Tempat tersebut adalah alat untuk mempengaruhi target konsumen atau klien sengaja manajemen tentukan agar tujuan perusahaan, khususnya penjualan, lebih cepat tercapai.
Manajemen membutuhkan KPI Marketing untuk mengukur kinerja melalui berbagai channel yang telah digunakan. Khusus KPI Digital Marketing, kamu membutuhkan beberapa channel yang saat ini dinilai paling penting.
Terdapat 5 jenis KPI Digital Marketing menurut dashthis yang penting dalam bisnis yaitu KPI Marketing umum, KPI Search Engine Optimization (SEO), KPI Media Sosial, KPI Iklan Berbayar, dan KPI Email Marketing. Ingin penjelasan lebih lanjut? Mari kita bahas satu per satu!
KPI Marketing secara Umum
Seperti KPI Marketing secara umum, KPI Digital Marketing masih mengadopsi beberapa indikator yang telah ada. Beberapa indikator tersebut adalah Customer Lifetime Value (CLV), Customer Acquisition Cost (RAC), Return on Investment (ROI), dan Conversion Rate (CR) dengan penjelasan berikut ini.
Customer Lifetime Value
Indikator ini adalah alat ukur untuk memprediksi berapa pendapatan yang perusahaan peroleh dari satu pelanggan dalam periode tertentu berdasarkan perilaku pembelian. Customer Lifetime Value (CLV) adalah suatu metrik yang dapat kamu hitung dari pengalian rata-rata nilai transaksi perusahaan dengan retensi pembelian dalam kurun waktu tertentu.
Customer Acquisition Cost
CAC adalah suatu indikator untuk mengukur biaya yang perusahaan keluarkan untuk mendatangkan pelanggan baru. Beberapa cakupan yang termasuk dalam CAC di antaranya adalah biaya kunjungan, panggilan via telepon, iklan, dan hal lain yang termasuk dari proses pencarian pelanggan dan konversi penjualan perusahaan.
Return on Investment
ROI adalah perbandingan biaya yang perusahaan untuk mendatangkan pelanggan (CAC) dengan pendapatan yang dihasilkan. Dengan indikator ini, kamu akan mengetahui berapa keuntungan yang perusahaan peroleh.
Conversion Rate
Tingkat konversi (conversion rate) adalah suatu perbandingan dari pengunjung yang berubah menjadi prospek dan prospek menjadi pelanggan. KPI Digital Marketing ini bisa kamu temui untuk melacak berbagai saluran pemasaran yang perusahaan gunakan.
Bacaan Lainnya: Apa Itu OKR (Obejctive Key Results)? Ini Penjelasan Lengkapnya
KPI Search Engine Optimization
Untuk mendapatkan prospek, perusahaan membutuhkan informasi di internet sesuai dengan netizen inginkan. Informasi ini berisi edukasi atau penawaran sebelum prospek membeli suatu produk untuk menyelesaikan masalah mereka melalui website.
Agar informasi berisi edukasi atau penawaran di website perusahaan terbaca pengunjung melalui mesin pencarian informasi seperti Google, kamu membutuhkan Search Engine Optimization (SEO) untuk menghasilkan organic traffic. Nah, penerapan SEO ini perlu kamu ukur untuk memperoleh prospek dan pelanggan. Berikut ini beberapa indikator agar kinerja SEO maksimal:
Search Volume
Jumlah pencairan melalui search engine, seperti Google ,atau yang akrab dengam sebutan search volume adalah berupa metrik yang terdiri dari total pengunjung, unique visitors, pengunjung website, organic traffic, sumber trafik kunjungan, sesi kunjungan halaman, top pages dan KPI lain yang relevan.
Keywords Ranking
KPI Digital Marketing yang satu ini akan memberikan informasi tentang kata kunci atau frasa tertentu yang menghasilkan traffic. Kamu bisa menggunakan KPI ini untuk melihat seberapa efektif kinerja SEO.
Backlinks
Jumlah backlink berupa tautan link dari website lain adalah faktor penting dalam SEO. Tautan yang mengarahkan klik ke website-mu ini akan memberikanmu informasi bagaimana dampak terhadap ranking dan traffic.
Domain and Page Authority
Search engine, seperti Google, akan mengukur seberapa penting website yang kamu miliki untuk ia rekomendasikan bagi para pencara informasi di internet. Ukuran ini adalah domain authority. Sedangkan hal yang juga berlaku pada setiap halaman yang ada di website-mu, yakni dengan sebutan page authority.
Bounce Rate
Kamu perlu melacak bounce rate karena ini mengindikasikan kenyamanan pengunjung ketika membaca informasi halaman dalam website. Indikator ini untuk mengetahui tingkat pengunjung membuka halaman dan langsung meninggalkan website tanpa melakukan tindakan apapun, seperti klik menu atau tombol CTA.
KPI Media Sosial
Kamu membutuhkan interaksi yang nantinya berubah menjadi follower sebagai bentuk kepercayaan terhadap konten dan perusahaan di media sosial. Ini adalah bentuk strategi perusahaan untuk melakukan edukasi dan penawaran secara berkala. Karena itulah kamu harus melacak KPI Digital Marketing untuk media sosial berikut ini:
Like, Comments, dan Share
Interaksi dengan audience kini menjadi pintu untuk mengarahkan mereka ke dalam customer journey sebelum melakukan transaksi. Melalui konten yang berkualitas, tentu kamu akan memperoleh jumlah like, komentar, atau share apabila mereka merasa kontenmu informatif dan dipercaya.
Tingkat Pertumbuhan Follower
Indikator ini menunjukkan bahwa audience menyukai informasi yang kamu sajikan melalui media sosial. Dengan melacak pertumbuhannya, kamu bisa mengukur apakah konten-konten yang ada memiliki kinerja untuk mendatangkan semakin banyak follower.
Traffic Media Sosial
Viral melalui rencana terstruktur. Itulah bagaimana setiap konten yang kamu hasilkan bekerja untuk mendatangkan traffic. Untuk mengetahui kemajuannya, kamu harus melacak traffic secara berkala. Seperti SEO, kamu juga harus melacak perkembangan setiap bagian yang ada, terutama pada jenis media sosial yang kamu gunakan.
Konversi Media Sosial
Tujuan utama dari traffic adalah untuk mendatangkan penjualan. Dalam setiap perjalanannya, kamu harus mengukurnya dengan penjualan setelah melakukan serangkaian strategi di media sosial. Tentu, sebaiknya kamu juga menilai channel mana yang paling berpotensi menghasilan konversi.
Bacaan Lainnya: 5 Langkah Melakukan Optimasi SEO Instragram
KPI Iklan Berbayar
Pernahkah kamu menjumpai rekomendasi konten di halaman teratas di Google Seach? Inilah strategi untuk mendatangkan traffic melalui kata kunci yang dinilai mampu menghasilkan konversi. Untuk mengukur seberapa efektif strategi iklan ini, kamu akan mempertimbangkan beberapa KPI iklan berbayar di antaranya adalah:
Cost-per-click
CPC adalah suatu biaya yang pengguna iklan dari search engine (seperti Google Ads) keluarkan setiap terjadi klik tautan halaman website. Biasanya, keyword atau kata kunci yang dibidik adalah yang berpotensi menghasilkan penjualan. KPI Digital Marketing ini harus ada untuk mengukur biaya atas kinerja iklan dalam menghasilkan penjualan.
Click-Through Rate
CTR adalah KPI mendasar untuk melacak setiap klik yang konten hasilkan dari semua tampilan dari hasil pencarian mesin pencari di internet. Semakin besar CTR akan menunjukkan efektivitas yang baik karena mampu menghasilkan jumlah pengunjung yang semakin besar.
Skor Kualitas
Pelacakan melalui penilaian CTR akan membantumu mengukur tingkat efektivitas dan efisiensi iklan. Kamu bisa melihatnya pada CTR yang tinggi dengan CPC yang rendah. Ini menunjukkan bahwa konten mampu menghasilkan tingkat klik yang tinggi untuk menghasilkan traffic dengan biaya rendah.
Bacaan Lainnya: 5 Tips Ampuh Berjualan di Media Sosial
KPI Email Marketing
Pernahkah kamu menerima email kemudian membaca informasi di dalamnya? Terkadang kamu hanya membacanya saja. Namun, kamu juga mengikuti petunjuk untuk melakukan beberapa tindakan seusai arahan dari email.
Setiap tindakan yang kamu lakukan sebagai bentuk respon pengiriman email secara tidak langsung menjadi bagian dari KPI Email Marketing. Dalam digital marketing, setiap konten email adalah serangkaian teknik bagaimana penerima email terinspirasi untuk membeli produk yang ditawarkan. Itulah kenapa penting bagimu menggunakan KPI pemasaran melalui email berikut ini:
Sign up Rate
KPI ini berupa presentasi yang mengukur keberhasilan pengunjung website untuk mendaftarkan diri ke dalam email list. Umumnya, para digital marketer menjanjikan beberapa penawaran seperti news letter, ebook, atau apapun agar pengunjung bersedia mendaftar.
Open Rate
Pengunjung yang berada dalam email list akan kamu kirimi email yang berisi informasi secara rutin. Untuk mengukur tingkat efektivitas pengiriman email, kamu membutuhkan indikator untuk melihat seberapa tinggi kemungkinan emailmu dibuka (open rate).
Click-Through Rate
Tidak menuntup kemungkinan emailmu sering terlihat di kotak masuk prospek tetapi tidak dibaca. CTR bisa kamu gunakan sebagai bagian dari KPI Email Marketing untuk melihat tingkat keterbacaan email.
Bounce Rate
Belum tentu alamat email yang kamu tuju menerima emailmu. Biasanya, terdapat email list-mu yang memberikan alamat surat elektronik yang tidak valid. Nah, ini menjadi penyebab bounce rate-mu bertambah. Sebaiknya, kamu menggunakan KPI ini sebagai langkah awal untuk memperbaikinya karena berpengaruh terhadap reputasi sender.
Unsubcribes
KPI ini bisa melihat kinerja email melalui email list yang berhenti berlangganan. Ini akan membantumu mengevaluasi konten email mana yang paling efektif sehingga mengurangi tingkat unsubscribes dari email list-mu.
Bacaan Lainnya: Cara Memanfaatkan Google My Business untuk Meningkatkan Penjualan
Bagaimana Cara Menentukan KPI Marketing dengan Tepat?
Pembuatan KPI Marketing adalah pekerjaan jangka panjang yang secara terus menerus butuh perbaikan sesuai kondisi suatu bisnis atau industri. KPI yang berkualitas tentu mempertimbangkan konsep SMART (smart, measurerable, achievable, relevant, time-bound). Konsep ini akan menjadi fundamental bagimu untuk terus memperbaiki KPI Marketing untuk mengukur kinerja bisnis secara berkelanjutan.
Apabila kamu membutuhkan bantuan dan mencari partner untuk memudahkanmu mencapai KPI Digital Marketing, menggunakan layanan digital advertising tentu menjadi jalan terbaik. Layanan Apookat akan memberikanmu hasil terbaik untuk mencapai. Konsultasikan pencapaian yang kamu inginkan dengan Apookat yang menyediakan solusi digital product dan layanan digital adversting terbaik di Indonesia.