Anti Gagal! Ini Cara Kerja Marketing Kontroversial untuk Bisnis

Apakah kamu sedang mencari cara kerja marketing terbaik untuk meningkatkan penjualan? Untuk menghasilkan penjualan, tentu memahami bagaimana marketing bekerja menjadi hal yang mendasar saat ingin memasarkan produk. Tanpa pemahaman ini, bagaimana mungkin strategi pemasaran mampu meningkatkan penjualan produk?

Penjualan produk memang menjadi pusat perhatian untuk mengembangkan bisnis. Perusahaan berlomba-lomba mengembangkan produk dengan beberapa fitur canggih dan tampilan keren. Selanjutnya, perusahaan menyerahkan tanggung jawab kepada divisi pemasaran untuk menghasilkan pendapatan.

Nah, sebagai marketer dari divisi pemasaran, kamu harus meyakinkan konsumen dengan berbagai cara agar mereka mau membeli produk. Kamu pun mulai menggali segala kelebihan produk dan memikirkan skenario agar konsumen mau membelinya. Namun, apakah ini termasuk cara kerja yang tepat bagi seorang marketer?

Sekilas anggapan tentang cara kerja marketing ini memang tepat untuk memulai strategi pemasaran dengan menonjolkan keunggulan produk atau merek. Namun, marketing yang hebat seringkali memulainya dari konsumen, bukan produk atau merek. Sayangnya, masih ada saja orang yang tidak menyadarinya.

Bacaan Lainnya: 5 KPI Digital Marketing Paling Penting untuk Bisnis

Bagaimanakah Respon Konsumen?

cara kerja marketing

Tidak dapat kita pungkiri, saat berada pada level dasar, kebanyakan orang mengira bahwa pekerjaan pemasaran berkutat tentang iklan televisi, seperti iklan gadget terbaru. Sang bintang iklan mulai bergaya dengan berbagai pose keren dan menawan untuk menghasilkan foto selfie terbaik hanya menggunakan gadget.

Sementara, sebagian orang menganggap bahwa pemasaran seperti seseorang yang membuat secangkir coklat lengkap dengan toping di atasnya. Kemudian, berupaya menawarkannya dengan harga terjangkau.

Lebih lanjut, beberapa orang lain memahami bahwa pemasaran seperti membuat desain produk yang menawan sehingga mampu menjualnya dengan harga premium. Tentu, ini akan memberikan kesan mewah pada produk dan memperoleh keuntungan lebih banyak.

Kenyataannya, pekerjaan marketing tidak hanya demikian. Kini, konsumen berkembang lebih cerdas untuk menilai produk mana yang sesuai kebutuhan mereka. Termasuk, bagaimana mereka begitu selektif memahami iklan sebelum melakukan pembelian.

Mau contoh konkretnya?

Lihatlah generasi sekarang saat melihat iklan di media sosial. Apakah hanya dengan melihat iklan yang tiba-tiba muncul kemudian mereka langsung membeli produk? Tidak, bahkan mereka hanya menggulirkan layar smartphone begitu cepat dan mencari konten lain.

Apabila tertarik untuk membeli produk, mereka akan mempertimbangkannya cukup lama. Mereka membutuhkan ulasan, rekomendasi teman, diskon, dan lain sebagainya sebelum mantap membeli produk. Lebih rinci prosesnya, kan?

Bacaan Lainnya: 10 Metrik Penting untuk Menghitung ROI Marketing

Marketing Mindset

Kehebatan marketing bermula dari audien, bukan merek, produk, atau inisiatif lain yang tidak memprioritaskan audien. Kamu perlu melepas keraguan konsumen melalui interaksi yang mampu menjawab permasalahan atau kekhawatirannya.

Konsumen tentu memiliki berbagai pengalaman baik positif maupun negatif terkait suatu produk atau layanan. Karena itulah kamu perlu memahami mereka, bukan meminta mereka memahamimu. Ini berarti sama aja apa yang penting bagimu, belum tentu penting bagi mereka.

Bisa jadi kriteria konsumen yang kamu cari untuk membeli produk atau layananmu adalah karyawan-karyawan lain di sekitarmu. Tidak ada salahnya apabila kamu bertanya kepada mereka tentang sesuatu yang mereka butuhkan. Ini penting karena pada dasarnya produk atau layanan hanyalah paket solusi untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Nantinya, kamu akan memperoleh cerita tentang pengalaman, masalah, dan harapan mereka tentang suatu produk atau layanan. Nah, dari sinilah kamu merancang cara kerja marketing yang tepat, seperti kampanye iklan yang menarik, untuk menghasilkan penjualan.

Bacaan Lainnya: Tips Meningkatkan Customer Lifetime Value

Wawasan tentang Cara Kerja Marketing

“Tujuan pemasaran adalah untuk mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga produk atau layanan cocok untuknya dan menjual dirinya sendiri.” kata Peter Drucker.

Pernyataan ini tentu mampu membuka mata kita untuk memahami apa yang ada di mata konsumen sebelum meluncurkan produk atau layanan. Alih-alih cenderung mengutamakan persepsi kita sendiri, seorang marketer sebaiknya berusaha menyajikan produk yang memenuhi kebutuhan konsumen.

Butuh contoh konkret lagi? Lihatlah cara kerja marketing berbasis komunitas, seperti komunitas pembeli mobil merek A. Disana, kamu akan menemukan komunitas yang saling berinteraksi satu sama lain, bahkan terkadang mengadakan event untuk aktivitas sosial.

Untuk menghasilkan pertumbuhan penjualan mobil merek A, perusahaan berencana memberikan fitur terbaru sehingga menghasilkan seri terbaru. Bukankah akan lebih bijak apabila memulainya dengan bertanya kepada setiap anggota komunitas mobil tersebut?

Anggota komunitas mobil merek A tentu memiliki pengalaman dan permasalahan. Kedua hal ini akan memunculkan kebutuhan tambahan fitur tertentu sehingga memudahkan perusahaan untuk merencanakan perbaikan.

Bukan tidak mungkin, saat seri baru diluncurkan, mereka akan membeli atau merekomendasikannya kepada teman atau kolega. Tentu, cara kerja marketing seperti ini lebih menarik dan memuaskan konsumen, kan?

Bacaan Lainnya: Cara Tepat Menghitung Customer Acquisition Cost (CAC)

Bagaimana Cara Kerja Marketing yang Harus Marketer Lakukan?

“Konten yang baik bukanlah tentang penceritaan yang baik. Ini tentang menceritakan kisah nyata dengan baik.” Ann Handley, penulis dan pakar digital marketing.

Marketer membutuhkan konten yang mampu menceritakan kisah konkret sehingga pesannya mudah diingat konsumen. Konten ini mencerminkan pengalaman konsumen pada kondisi dimana layanan atau produk mampu menyelesaikan permasalahan.

Jadi, konten sebenarnya berisi teknik untuk membuat konsumen merasa membutuhkan dengan alasan konkret. Tentu dalam penyampaiannya bisa kamu menyertakan kesan emosional agar lebih menarik, seperti menyangkut kesedihan, kebahagiaan, atau hal lainnya.

Hasilnya, cara kerja marketing ini mampu mengubah sikap apatis dan ambivalensi menjadi percaya dan peduli. Apabila kamu menghubungkan ini dengan produk, kemungkinan besar mereka mulai tertarik dan berencana untuk membelinya.

Memang menyusun dan melaksanakan cara kerja marketing ini tidak mudah dan membutuhkan proses. Kamu akan membutuhkan bantuan untuk melakukannya. Tentu, mempercayakan pekerjaan ini kepada para profesional akan mempercepat pekerjaan dan mencapai hasil yang kamu inginkan.

Karena itulah Apookat menyediakan layanan digital advertising agar kamu menemukan cara kerja marketing yang tepat melalui pemasaran online. Kamu bisa berkonsultasi tentang pembuatan website, social media management, SEO, pembuatan aplikasi, serta iklan di internet (Facebook dan Google Ads). Tinggal menghubungi kontak Apookat, maka solusi marketing terbaik akan kamu miliki.

Artikel terkait

Ketahui Strategi Marketing Communication dan Jenisnya

Waktu Membaca: 5:3 menit

Marketing communication adalah upaya perusahaan untuk berkomunikasi dengan pasar melalui media.

Baca artikel

Apa Itu Conversion Rate dan 3 Cara Meningkatkannya

Waktu Membaca: 4:22 menit

Apakah kamu menginginkan traffic di website terus meningkatkan? Jika memang menginginkannya, sebaiknya perlu ingat bahwa tujuan dari traffic dari suatu website tidak hanya sekedar untuk mencari jumlah pengunjung semata. Lebih…

Baca artikel

4 Jenis Email Marketing dan Cara Menerapkannya

Waktu Membaca: 5:34 menit

Bisnis membutuhkan kedekatan dengan pelanggan untuk membangun keterikatan melalui email marketing. Seperti halnya hubungan personal, pelanggan lebih cenderung memprioritaskan untuk membeli produk karena telah mengenal penjualnya dengan baik. Apakah hubungan…

Baca artikel

Silakan berkomentar