Membangun Strategi Bisnis dengan Marketing Funnel

Pada era sekarang ini, sangat banyak bisnis baru yang bermunculan. Mulai dari bisnis di bidang kuliner, kesehatan, pertanian, hingga perkebunan. Semua bisnis ini berlomba-lomba menjadi yang terdepan di bidang masing-masing.

Karena alasan ini pula, banyak pebisnis yang asal-asalan dalam menjalankan strategi bisnisnya. Hasilnya, harapan dari pebisnis “jauh panggang dari api”!

Ya, meskipun mungkin modalnya takterbatas, tapi perlu perencanaan yang matang. Hal ini berguna untuk meminimalisasi dampak buruknya terhadap bisnis milik sendiri dan orang lain.

Salah satu langkah sakti menyusun strategi bisnis adalah dengan membuat marketing funnel atau sales funnel.

Dalam artikel kali ini, kamu akan belajar mengenai

  • pengertian marketing funnel atau sales funnel,
  • manfaatnya,
  • cara membuatnya,
  • dll

Yuk, simak artikel ini dengan saksama hingga kamu tuntas membacanya, ya!

Pengertian Marketing Funnel

Marketing funnel atau sales funnel adalah suatu sistem atau gambaran yang menunjukkan “jalan” calon pembeli sebelum melakukan transaksi jual beli. Marketing atau sales funnel sering disebut juga dengan–versi lain–customer journey.

Bentuk dari marketing funnel atau sales funnel ini cukup beragam. Kamu bisa cek gambarnya di bawah ini.

Sumber gambar 1.

Sumber gambar 2.

Sumber gambar 3.

Sumber gambar 4.

Lalu, sistem atau gambar mana yang cocok untuk bisnismu?

Sebenarnya, kamu bebas mau memilih sistem yang mana saja, asalkan perhitungannya tepat, ya!

Antara marketing funnel atau sales funnel dan customer journey, sama-sama menunjukkan “jalan” pada calon pembeli, mulai dari tahapan

  • tahu dan mengenal brand-mu,
  • mulai tertarik dengan suatu brand-mu,
  • menimbang-nimbang sebelum bertransaksi dengan brand-mu,
  • yakin untuk bertransaksi, hingga
  • menjadi loyalis yang siap membela brand-mu secara sukarela.

Lantas, apa yang membedakan antara marketing funnel atau sales funnel dengan customer journey?

Dari segi bentuk, marketing funnel terlihat seperti corong. Karena itu pula sering disebut juga dengan corong pemasaran atau penjualan. Sedangkan, customer journey bentuknya terlihat datar aja seperti jalan setapak.

Bentuk corong pada marketing funnel, menunjukkan jumlah audiens. Mulai dari yang besar hingga mengerucut kecil. Termasuk di dalamnya menjelaskan juga alat atau tools untuk kamu berinteraksi dengan calon pembeli atau audiens. Sebaliknya, customer journey hanya menjelaskan bagian-bagian apa saja, yang bisa kamu kerjakan untuk setiap tahapan. 

Karena itu pula, saat kamu menggunakan marketing funnel atau sales funnel–bisa dikatakan juga–termasuk membuat customer journey.

Sampai sini, kamu udah paham, kan, konsep dari marketing funnel atau sales funnel?Jika kamu sudah paham, selanjutnya kita akan cari tahu manfaat dari marketing funnel atau sales funnel ini.

Manfaat Penting Marketing Funnel untuk Keberlangsungan Bisnismu

Saat kamu menerapkan marketing funnel ini, ada beberapa manfaat penting yang bisa kamu rasakan. Baik itu manfaat dalam jangka pendek, maupun jangka panjang. Selain itu, harap kamu perhatikan, ya, jika manfaat ini juga tergantung seberapa keras dan cerdasnya usahamu.

Hindari untuk menganggap bahwa manfaat berikut ini adalah hal yang mutlak. Lantas, ketika semuanya melenceng dari harapanmu, kamu menyalahkan marketing funnel ini. Sekali lagi, hindari hal buruk seperti ini, ya!

Nah, manfaat dari penerapan marketing funnel itu ada apa aja?

1. Melejitkan Penjualan 

Ya, kamu bisa banget meningkatkan penjualan dengan marketing funnel. Asalkan, kamu melakukan prosesnya dengan

  • doa yang sesuai agama dan kepercayaan,
  • cara yang baik,
  • mental yang kuat saat terjadi kegagalan,
  • komponen pendukung yang sama baiknya,
  • sumber daya (manusia dan alat) yang mumpuni, dan
  • memasrahkan hasilnya kepada Tuhan YME.

 Gimana, kamu siap dengan proses baik di atas?

2. Membangun hubungan dekat dengan pelanggan

Kamu bisa membangun hubungan dekat dengan pelanggan saat menerapkan marketing funnel. Salah satu poinnya adalah dengan mengerti kebutuhan mereka. Mulai dari media yang sering mereka gunakan untuk berkomunikasi, hingga cara mereka berkomunikasi.

Ketika udah terjalin hubungan yang dekat dengan pelanggan, mereka bisa menjadi loyalismu. Bahkan, mereka bisa dengan sukarela membela brand-mu ketika dalam posisi sulit. Hasilnya, pelanggan selayaknya keluarga bagi brand-mu.

3. Mengidentifikasi Kelemahan Bisnis

Setelah menjalankan bisnis, kamu bakal menemui kelemahan atau kendala. Baik itu kendala dalam sisi produk maupun dari sisi audiens. Nah, kendala itu bisa kamu perbaiki lebih baik lagi melalui marketing funnel. Apalagi, jika selama ini kamu belum menggunakannya, udah saatnya kamu menggunakan marketing funnel. Hasilnya, kamu bisa menghindari setiap halangan atau rintangan pada kemudian hari.

5 Langkah Taktis Menjalankan Marketing Funnel

Apa pun jenis barang dan jasamu, kamu perlu menggunakan 5 langkah taktis menjalankan marketing funnel berikut ini:

Awareness (Kesadaran)

Pada tahapan ini, calon pembeli belum mengenal produkmu. Mereka ada yang sadar dengan masalahnya sendiri, ada juga yang belum menyadari masalahnya. Jadi, pada tahap ini kamu harus menjangkau sebanyak mungkin audiens atau calon pembeli. Semakin banyak audiens yang kamu jangkau, semakin besar peluangmu mendatangkan penjualan.

Selain itu, kamu harus membuat mereka sadar akan keberadaan produkmu sebagai solusi dari masalahnya. Sekaligus, mereka bisa mengenal produkmu lebih jauh, baik itu ciri-ciri visual maupun tagline dan sloganmu.

Pada tahap ini pula, banyak bisnis yang rela “membakar duit” demi menjangkau banyak audiens atau calon pembeli. Jika kamu memiliki bujet yang terbatas, bijaklah untuk mengikuti langkah ekstrim ini.

Saat melakukan promosi, pastikan kejelasan dari setiap tujuan yang ingin kamu capai. Hal ini bisa kamu mulai dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

  1. Apa tujuanmu membuat promosi?
  2. Seperti apa persona pembeli dari produkmu?
  3. Apa yang kamu tawarkan?
  4. Apa keunikan dari produkmu?
  5. Mengapa mereka harus memilih produkmu dibandingkan produk lain?
  6. Apa fitur dan manfaat dari produkmu?
  7. Channel promosi apa yang mau kamu gunakan?
  8. Dll.

Kamu bisa menambahkan atau mengurangi pertanyaan di atas sesuai dengan kebutuhan.

Consideration (Pertimbangan)

Setelah calon pembeli tahu atau sadar akan keberadaan produkmu. Mereka memasuki tahapan consideration atau pertimbangan. Artinya, mereka akan berusaha kepo terhadap produk dan bisnismu, apakah bisnismu jadi pilihan yang tepat atau sebaliknya. Bahkan, mereka akan membandingkan-bandingkan produkmu dengan brand lain.

Purchase (Pembelian)

Saat calon pembeli merasa produkmulah yang tepat untuk mengatasi masalah mereka. Pastikan, segala kelengkapan, proses, atau alur pembelian memudahkan mereka. Hindari menggunakan proses pembelian yang terlalu banyak syarat dan ketentuan.

Retention (Pembelian Kembali)

Setelah mereka membeli produkmu dan merasakan pengalaman yang berbeda atau memuaskan. Tanpa sebuah keraguan, mereka akan membeli produkmu atau produk lain yang kamu tawarkan. Pastikan, kamu menjaga hubungan yang baik dengan pembeli. Untuk menjaga hubungan tersebut, kamu bisa memberikan

  • edukasi dan informasi bermanfaat,
  • ucapan ulang tahun,
  • produk gratis,
  • bingkisan,
  • voucher belanja,
  • diskon,
  • dll.

Advocacy (Pembelaan)

Ya, setelah calon pembeli merasa puas akan produkmu. Mereka akan dengan sukarela memberikan testimoni atau rekomendasi kepada lingkungan terdekatnya. Bahkan, mereka akan membela, memberi dukungan, saran, dan kritikan membangun demi keberlangsungan bisnismu.

Kamu bisa menggunakan testimoni mereka untuk promosi di berbagai media. Namun, pastikan kamu izin dulu, ya, ke mereka.

Kesimpulan

Buatlah dan gunakanlah marketing funnel ini dengan bijak, ya. Jika kamu masih kesulitan membuat marketing funnel yang cocok untuk bisnismu, silakan hubungi kami di link berikut ini, ya!

Artikel terkait

Ketahui Strategi Marketing Communication dan Jenisnya

Waktu Membaca: 5:3 menit

Marketing communication adalah upaya perusahaan untuk berkomunikasi dengan pasar melalui media.

Baca artikel

Apa Itu Conversion Rate dan 3 Cara Meningkatkannya

Waktu Membaca: 4:22 menit

Apakah kamu menginginkan traffic di website terus meningkatkan? Jika memang menginginkannya, sebaiknya perlu ingat bahwa tujuan dari traffic dari suatu website tidak hanya sekedar untuk mencari jumlah pengunjung semata. Lebih…

Baca artikel

4 Jenis Email Marketing dan Cara Menerapkannya

Waktu Membaca: 5:34 menit

Bisnis membutuhkan kedekatan dengan pelanggan untuk membangun keterikatan melalui email marketing. Seperti halnya hubungan personal, pelanggan lebih cenderung memprioritaskan untuk membeli produk karena telah mengenal penjualnya dengan baik. Apakah hubungan…

Baca artikel

Silakan berkomentar