Jika di artikel sebelumnya kita membahas mengenai bagaimana menyusun content pillar secara umum, kali ini kita akan membahas mengenai membangun content pillar untuk bisnis kamu.
Membuat content pillar untuk bisnis itu sebetulnya tidak sulit, hanya saja kamu perlu mengkaji lebih dalam lagi, seberapa kuat kamu menguasai konten yang akan kamu sampaikan dan apakah konten itu sesuai dengan profil bisnis kamu.
Maka langkah untuk membuat Content Pillar untuk bisnis
1. Pahami Siapa Dirimu
Ketika membuat sebuah konten pastikan kamu adalah seorang ahli pada bidangnya. Maka berikan yang terbaik untuk para audiens.
Misalnya : Kamu adalah Pemilik Usaha Furniture.
Maka konten yang akan kamu buat tidak akan jauh dari sana, kenali produk furniture apa yang kamu buat dan apa yang menjadi USP (Unique Selling Point) serta nilai mengenai produk yang kamu jual pun harus sangat kuat di tampilkan.
Setelah kamu memahami siapa dirimu, kamu pun akan lebih mudah menentukan konten apa yang ingin kamu buat, dan struktur yang seperti apa yang ingin kamu bangun. Hal itu membuat kamu lebih percaya diri karena kamu memang sangat menguasai apa yang ingin kamu sampaikan.
Selain itu manfaat dari memahami diri sendiri, kamu pun akan lebih mudah mendelevery pesan yang ingin kamu sampaikan kepada audiens, lalu kamu pun bisa memanfaatkan ini untuk melakukan selling pada akhir proses. Ingat funnel business kan ?
2. Gunakan Pendekatan Secara Emotional
Menyusun content pillar harus menggunakan pendekatan seni dalam berkomunikasi, salah satunya adalah dengan menggunakan pendekatan emotional, gunakan pendekatan yang lebih mudah diterima oleh para audiens, pendekatan seperti ini akan memberikan kesan bahwa produk itu memang bagian dari mereka.
ataupun kamu bisa menggunakan pendekatan dengan memanfaatkan 5 indera yang ada pada manusia, hal ini akan memberikan pandangan yang akurat kepada para pembaca mengenai produk yang ingin kamu sampaikan bahkan konten apa yang ingin kamu bahas.
3. Berikan Hook atau Pancingan
Membuat content pillar untuk bisnis atau yang bersifat transaksional hal ini perlu ada, karena bagaimanapun kamu akan mengarahkan para pembaca kontenmu untuk membeli atau mendownload pada akunmu. Maka gunakan pancingan yang dapat menarik mereka melakukan kegiatan itu atau biasa disebut juga Call to Action (CTA).
Contoh hook yang biasanya adalah seperti promo atau pilihan lainnya yang membuat mereka penasaran melakukan kegiatan selanjutnya seperti membaca lebih lanjut di web mu atau mengarahkan mereka memasukan produk pada keranjang mereka. itu semua tergantung skema apa yang ingin kamu bangun. Hal ini harus disusun terlebih dahulu pada konten pilar agar terasa soft bagi pembaca atau calon pembeli.
4. Konsisten Posting
Setelah konten mu terbangun dengan baik, maka kamu pun tidak boleh melepaskan kesempatan itu dengan tidak memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Maka konsisten dalam membuat postingan agar mereka merasa kehadiran bisnismu memang menjadi solusi bagi mereka.
5. Conversion to sale
Seperti yang telah disinggung sebelumnya diatas, bahwa gunakan atau arahkan mereka untuk melakukan pembelian pada produk kamu.
Mungkin kita pernah mendengar sebelumnya tentang business funnel, maka seperti inilah tahapan yang perlu kamu lalui.
Jadi sebetulnya menggunakan teknik ini akan membantu kamu dalam menemukan pembeli sesungguhnya dari produk kamu, maka kedepannya kamu pun dapat mengekspansi lebih jauh lagi.
Maka pastikan kontenmu mengarah kesana, semakin banyak trafik yang kamu bangun, maka kemungkinan melakukan transaksi pun semakin besar.
Artikel Lainngya : Membuat konten instagram untuk bisnis
Mau konsultasi mengenai digital marketing untuk bisinis ? silakahkan klik disini.