Tips Mengelola Keuangan untuk UMKM

Tips Mengelola Keuangan untuk UMKM – Salah satu permasalahan yang dihadapi UMKM atau UKM dalam membangun usahanya yaitu terjadi masalah pada pengelolaan dan perencanaan keuangan. Padahal hal ini sangat penting untuk para pelaku bisnis. Baik skala kecil maupun besar, pengelolaan keuangan sangat penting dan utama jika usaha kamu ingin lebih berkembang. 

Namun sebelum tips tentang mengelola keuangan untuk UMKM ini dibagikan terdapat beberapa hal yang kita sepakati terlebih dahulu, hal ini diharapkan tidak terjadi mispersepsi tentang laporan keuangan, apalagi laporan keuangan untuk UMKM. 

Persepsi yang harus kita sama akan terlebih dahulu adalah UMKM merupakan unit bisnis atau usaha yang setara dengan yang lainnya. yang dimaksudkan setara adalah baik UMKM, UKM atau Corporate semua adalah unit bisnis, jadi tidak ada lagi alasan jika UMKM tidak harus melek finansial karena alasan mereka hanya usaha kecil. Justru dari itu mari kita mulai benahi hal itu, agar bisnismu terus berkembang.

Apa itu Mengelola Keuangan ? 

Pengelolaan keuangan merupakan sebuah kegiatan mulai dari perencanaan sampai dengan evaluasi. Jika menurut Purba et al., (2021:114) pengelolaan keuangan atau manajemen keuangan adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian kegiatan keuangan seperti pengadaan dan pemanfaatan dana usaha.

Maka dari pengelolaan keuangan tidak hanya terpaku pada keuangan atau finansial saja, tetapi mencakup juga mengenai bisnis atau berjalannya sebuah bisnis.

Fungsi Mengelola Keuangan ? 

Secara garis besar, bahwa pengelolaan keuangan itu sangat penting bagi para pelaku bisnis, maka pengelolaan sendiri memiliki fungsi yang sangat penting juga, menurut Aisyah et al., (2020:21) fungsi-fungsi manajemen

Secara umum adalah sebagai berikut:

  • Perencanaan mulai dari arus kas sampai dengan laba rugi perusahaan.
  • Penganggaran mulai dari perencanaan sampai dengan pengalokasian supaya efisiensi dan efektivitas anggaran biaya tercapai.
  • Pengawasan ditujukan untuk mengevaluasi dan melakukan perbaikan.
  • Pengauditan perusahaan bentuknya adalah audit internal yang harus dilakukan untuk menguji kesesuaian objek dengan standar akuntansi/ketentuan yang berlaku dan memastikan tidak terjadinya penyimpangan.
  • Pelaporan

Jadi, pengelolaan keuangan akan membantu kamu dalam memetakan serta melihat kondisi bisnis kamu itu sehat atau tidak. 

Tips Mengelola Keuangan untuk UMKM 

Tips mengelola keuangan untuk UMKM
Pengelolaan Keuangan untuk UMKM

Memisahkan uang pribadi dengan uang bisnis.

Masalah Keuangan UMKM yang sering dijumpai adalah mengenai mengatur sumber keuangan, maka dari itu hal pertama yang harus dilakukan adalah memisahkan keuangan. Lalu abagaimana cara mengelola UMKM ? Mengapa harus dipisah ? dengan dipisah hal ini akan memudahkan kamu melihat apakah bisnis kamu bertumbuh atau tidak, semenetara jika keuangan masih bersatu antara uang pribadi dan bisnis, kemungkinan kita sulit memisahkan mana uang pribadi, mana laba usaha. 

Dari kebiasaan itu, maka mau tidak mau mulai saat ini segera pisahkan keuangan pribadi dan bisnis agar laporan keuangan UMKM atau bisnis kamu lebih akurat. 

Tips memisahkan Uang Pribadi dan Bisnis

  • Membuat Rekening / Penyimpanan Terpisah
  • Mencatat Laporan Keuangan
  • HIndari Penggunaan Modal Untuk Pribadi
  • Evaluasi Rutin
  • Disiplin

Hal ini akan menghindari dari sumber dan penggunaan keuangan yang tidak jelas, yang mengakibatkan kebangkrutan di kemudian hari, karena kamu tidak tahu kondisi keuangan yang sesungguhnya.

Menganggarkan Pengeluaran 

Pengeluaran harus dianggarkan dengan sebijak mungkin. Hal ini akan menghindari dari pengeluaran yang tidak penting, buatlah sebuah perencanaan pengeluaran yang tepat dan akurat. 

Dengan menggunakan perencanaan pengeluaran, kamu akan lebih tahu sumber pengeluaran yang seperti apa yang perlu didahulukan untuk kemajuan bisnis kamu. 

Pengeluaran yang dianggarkan pun tidak hanya operasional produksi, tapi anggarkan juga untuk biaya marketing atau promosi. Hal ini harus disisihkan sejak awal, karena sebagian besar masalah UMKM adalah jarang sekali mereka menganggarkan budget untuk kegiatan marketing. Padahal hal ini akan membantu dalam mempercepat produk jamu terkenal dan terjual lebih cepat serta banyak. 

Hindarilah pengeluaran yang tidak penting 

Menyambung poin sebelumnya, bahwa dengan merencanakan pengeluaran maka hal ini akan membantu dalam pengembangan bagi bisnis kamu, lalu buatlah daftar prioritas kebutuhan serta anggarkan terlebih dulu hal mana yang menentukan perkembangan bisnis.

Pisahkan mana yang biasa kamu keluarkan tiap hari, minggu, bulan, triwulan, semester atau tahunan. 

Selain pengeluaran karena operasional, hindari juga pengeluaran untuk pribadi. Walaupun bisnismu mendapatkan laba, setidaknya sisihkan terlebih dahulu untuk budget aset atau biaya lainnya. Jangan sampai laba itu habis diambil oleh pemilik usaha.

Kita akan berjalan cukup jauh bukan ? jadi pastikan perbekalan lebih dari cukup untuk berjalan sangat jauh. 

Mencatat semua transaksi keuangan bisnis

Disiplin mencatat semua transaksi jadi sebuah keharusan. Hal ini memang terlihat sepele, tetapi hal ini akan berdampak pada posisi keuangan yang ada pada bisnis kamu. 

Sekecil apapun catat, kita tidak pernah tahu bahwa sebetulnya pengeluaran yang paling besar biasanya bersumber pada pengeluaran yang secara kecil namun sering. Maka dengan mencatat kamu pun akan tahu metode yang cocok untuk mengefisiensi pengeluaran yang seperti itu. 

Catat Sekarang !

Mengontrol dan mengawasi arus kas bisnis.

Secara berkala pantau arus keuangan atau arus kas dari bisnis kamu, lihat seberapa besar pengeluaran dan pendapatan, atau hitung beban mana yang perlu diefisienkan. 

Dengan mengontrol, kamu akan lebih leluasa dalam menentukan tujuan perusahaan kamu. karena dengan perencanaan dan controlling yang baik maka kedepannya penggunaan anggaran pada usaha kamu akan lebih efisien dan tepat guna. 

Maka itulah salah satu contoh manajemen keuangan UMKM agar tetap bertahan.

Menyediakan dana cadangan.

Selain pastikan mendapatkan untung, sebuah usaha pun harus memiliki dana cadangan. Misalnya cadangan ini bisa berbentuk pada aset atau kas. 

Seperti gaji karyawan sampai 1 tahun yang akan datang, atau stok bahan baku yang bisa disimpan cukup lama, atau bisa juga berbentuk aset peralatan/mesin yang bisa digunakan cukup panjang. 

Artikel : 10 Masalah UMKM dan Solusinya

Related posts