10 Metrik Penting untuk Menghitung ROI Marketing dalam Pemasaran Online

Sebagai seorang digital marketer atau business owner, memantau dan mengevaluasi strategi pemasaran yang telah dan sedang berlangsung menjadi hal penting. Ini sangat berguna untuk mengetahui return on investment (ROI) atas campaign projects yang telah berlangsung. Itulah kenapa kamu membutuhkan metrik untuk menghitung ROI Marketing dari setiap pelaksanaan strategi pemasaran online.

ROI Marketing akan memberikanmu informasi atas dampak biaya marketing secara keseluruhan untuk menghasilkan laba. Untuk melacaknya, kamu bisa menggunakan Key Performance Indicator (KPI) marketing dan sales yang telah kamu tetapkan.

Dalam KPI Marketing, terdapat beberapa target dengan indikator-indikator spesifik dan relevan untuk mengukur kinerja divisi pemasaran secara keseluruhan. Nah, dalam penggunaan indikator-indikator tersebut tentu kamu membutuhkan beberapa metrik digital marketing untuk menghitung ROI Marketing.

Bacaan Lainnya: Awas! Hindari 5 Kesalahan Ini Sebelum Membuat Website

Metrik untuk Menghitung ROI Marketing dalam Pemasaran Online

ROI Digital Marketing

Digital marketing adalah penerapan strategi pemasaran online dengan menggunakan channel pemasaran online potensial untuk memperoleh pelanggan sehingga target pertumbuhan bisnis tercapai. Umumnya, para digital marketer menggunakan website, media sosial, dan email yang sampai saat ini masih efektif.

Penggunaan beberapa channel dalam pemasaran online yang efektif perlu kamu hitung seberapa besar dampaknya untuk mendatangkan prospek dan pelanggan. Karena itulah rekomendasi sepuluh metrik untuk menghitung ROI Marketing dari Augurian berikut ini bisa kamu gunakan:

Unique Monthly Visitors

Metrik untuk ROI Marketing ini berguna untuk mengetahui berapa banyak jumlah pengunjung yang berkunjung di dalam website setiap bulan. Pertumbuhan unique visitor tentu menjadi perhatian karena berhubungan langsung dengan kualitas konten yang kamu gunakan.

Konten berkualitas yang membuat search engine, seperti Google, merekomendasikan pembaca ke halaman pertama. Namun, kamu masih harus melakukan pemisahan sesuai kategori pembaca sehingga mampu terus menyajikan konten terbaik.

Lantas, bagaimana cara mengukur unique visitors? Kini, kamu bisa menggunakan Google Analytic untuk mengetahui metrik ini dengan mempertimbangkan sumber traffic dari media sosial, search engine optimization, dan sebagainya. Kamu bisa melakukan pengukuran berdasarkan bulan atau membandingkannya dengan pencapaian bulan sebelumnya.

Cost Per Lead

Metrik ini akan memberitahumu berapa biaya untuk mendatangkan prospek yang memiliki sebutan Cost Per Clik (CPC). Cost Per Lead (CPL) tidak termasuk organic traffic sehingga perhitungannya bisa kamu ketahui melalui platform periklanan, seperti Google AdWords atau layanan lain yang sejenis. Sedangkan organic traffic termasuk kategori biaya pembuatan konten marketing.

Cost Per Acquisition

Dalam setiap kampanye iklan, penting untuk mengetahui jumlah pelanggan baru yang diperoleh dari seluruh aktivitas pemasaran online. Biaya ini bisa kamu lacak dengan metrik Customer Acquisition Cost (CAC).

Metrik yang memiliki nama lain Cost Per Acquisition (CPA) ini akan membantu untuk menilai biaya pemasaran yang perusahaan keluarkan untuk mendatangkan satu pelanggan baru. Untuk menghitungnya, kamu bisa menggunakan rumus berikut:

CAC = Total Biaya Pemasaran / Jumlah Pelanggan Baru

Nah, untuk pembahasan lebih rinci tentang CAC, kamu bisa mempelajari artikel lain khusus untuk menghitung CAC kompleks sesuai jenis perusahaan.

Return-on-Ad-Spend

Apabila kamu ingin mengukur hubungan antara iklan pemasaran digital dengan pendapatan, Returnon-Ad-Spend (ROAS) bisa kamu gunakan. Hanya saja, kamu harus memiliki standar khusus dengan anggaran iklan untuk menilai apakah ROAS optimal atau tidak.

ROAS akan menjawab berapa biaya iklan untuk menghasilkan pendapatan sehingga rumus perhitungannya adalah berikut ini:

ROAS = (Pendapatan/Total Biaya Iklan)x 100

Misalnya, perusahaan digital advertising agency mencatat pendapatan Rp 100 juta dengan melakukan kampanye iklan berbayar di Facebook Rp 5 juta dalam sebulan. Maka perhitungannya adalah:

(Rp 100.000.000/Rp 5.000.000) x 100 = 2000%

Artinya, setiap biaya iklan digital melalui Facebook mampu menghasilkan pendapatan 20 kali lipat dari biaya iklan tersebut. Matrik untuk menghitung ROI Marketing ini berguna untuk melacak impact iklan terhadap peningkatan penjualan.

Average Order Value

Apakah kamu sedang mengelola perusahaan e-commerse? Tentu penggunaan metrik ROI Marketing ini akan sangat membantumu.

Averange Order Value (AOV) adalah nilai rata-rata transaksi setiap pembeli. Kamu bisa menghitungnya dengan membagi total pendapatan dengan jumlah transaksi yang terjadi. Dengan mengetahui AOV, tentu memungkin perusahaan e-commerse untuk merancang program khusus agar tingkat pembelian per transaksi meningkat.

Customer Lifetime Value

Perusahaan perlu mengetahui seberapa besar pelanggan memberikan pendapatan selama periode tertentu. Ini berguna bagi manajemen pemasaran untuk merancangkan strategi untuk menjaga pertumbuhan pendapatan.

Customer Lifetime Value (CLV) adalah metrik untuk mengetahui nilai pelanggan untuk memberikan keuntungan selama periode tertentu. Ini termasuk indikator penting untuk menilai hubungan perusahaan dengan pelanggan karena bisa kamu jadikan dasar ukuran untuk mempertahankan pelanggan yang ada dan mendatangkan pelanggan baru.

Bagaimana menjaga CLV agar tumbuh? Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu bisa membaca artikel yang strategi meningkatkan CLV dari Apookat.

Lead-to-Close-Ratio

Dalam marketing funnel, kamu memiliki tiga tahapan pembelian yang bermula dari prospek potensial, close ratio, hingga lead-to close ratio. Prospek potensial adalah seseorang yang menghubungimu dan memintamu mengirimkan penawaran kepadanya.

Sedangkan penawaran ke prospek (Close Ratio) adalah tingkat penjualan yang kamu peroleh atas jumlah penawaran yang telah dilakukan. Misalnya, kamu berhasil menjual 50 paket produk yang melalui 200 penawaran kepada prospek potensial dengan syarat tertentu. Dari angka tersebut, kamu memiliki Close Ratio 25%.

Selanjutnya, kamu bisa menghitung Lead-to Close Ratio (LTCR) dengan membagi total prospek potensial dengan jumlah penjualan. Semisal kamu mendapatkan 400 prospek kemudian menghasilkan 50 penjualan, ini sama halnya LTCR yang kamu miliki adalah 12,5%.

Branded Search Lift

Apakah kamu memiliki channel video dalam aktivitas pemasaran? Tentu setelah melakukan kampanye video, kamu akan menilai bagaimana dampak video tersebut.

Brand Search Lift adalah metrik untuk menilai seberapa efektif iklan video sehingga kamu mendapatkan informasi untuk menyesuaikan atau memperbaiki video tersebut. Penyesuaian atau perbaikan yang kamu lakukan tentu dengan mempertimbangkan sasaran pemasaran.

Bagamanakah cara kerjanya? Cara kerja metrik ini bisa kamu pelajari lebih lengkap di Google tentang Brand Lift.

Average Position

Metrik ini bisa kamu lacak melalui Google Analytic. Dalam dashboard, kamu akan menemukan kumpulan konten artikel yang telah terindeks oleh Google secara organik. Di sana, informasi mengenai rata-rata posisi dengan mempertimbangkan related keyword bisa kamu temukan.

Setelah melacak hasil average position, penilaian atas kinerja SEO akan terlihat. Agar mendapatkan tingkat kunjungan tinggi pada halaman, kamu harus berupaya untuk mendapatkan top results atas beberapa keyword yang relevan dengan sasaran pemasaran digital.

Non-Brand CTR

Dalam konten digital marketing, tidak semua artikel SEO berpengaruh secara langsung dengan peningkatan penjualan. Korelasi yang tidak secara langsung inilah yang disebut Non-Brand CTR. Namun, keduanya (Non-Brand CTR dan penjualan) tetap memiliki korelasi dalam sales funnel.

Sales funnel sendiri adalah proses terstruktur untuk mengubah pembaca menjadi prospek yang pada akhir bersedia membeli produk melalui serangkaian strategi pemasaran lain. Seperti strategi SEO, yang mana bisa membantu mendatangkan prospek melalui organic traffic dalam jangka panjang.

Apakah Kamu Perlu Konsultasi Lebih untuk Mencapai ROI Marketing?

Dalam praktik digital marketing, butuh perencanaan strategis dengan berpedoman pada KPI Marketing perusahaan. Selanjutnya, kamu membutuhkan tim untuk melakukan strategi yang fokus terhadap objective key results (OKR) agar berhasil memenuhi KPI dan ROI Marketing.

Apabila kamu membutuhkan solusi untuk menjalan strategi pemasaran online, akan lebih baik menggunakan layanan digital advertising agency terbaik dari Apookat. Melalui layanan pembuatan website, konten SEO, social media management, dan digital ads (Facebook dan Google) akan mempercepat sasaran pemasaran dan meningkat penjualan. Hubungi segera Customer Service Apookat yang siap melayanimu kapanpun.

Artikel terkait

Kenali Social Media Marketing dan 6 Cara Kerjanya untuk Bisnis!

Waktu Membaca: 5:1 menit

Kini, social media marketing (SMM) berevolusi menjadi satu di antara sumber marketing intelligence beragam yang lebih dari sekedar strategi pemasaran. Pengguna media sosial pun semakin meningkat yang mampu mempengaruhi keputusan…

Baca artikel

Pengertian Trafik Organik dan Cara Jitu Meningkatkannya

Waktu Membaca: 8:3 menit

Traffic organik adalah jumlah pengunjung website yang datang melalui pencarian organik bukan dari iklan berbayar. Trafik organik menjadi salah satu langkah awal sebelum mengoptimalkan kampanye SEO. Apabila kamu berhasil meningkatkan…

Baca artikel

Mau Punya 10.000 Followers dalam 3 Bulan? Yuk, Ikuti Tips Membangun Brand Awareness dari Saya

Waktu Membaca: 3:39 menit

Salah satu indikator kesuksesan dalam membangun brand awareness adalah bertumbuhnya jumlah followers media sosial. Bagaimana tips membangun brand awareness agar bisa menarik followers hingga 10.000?  Ternyata, tidak hanya sekadar membuat…

Baca artikel

Silakan berkomentar