Pada era sekarang, perkembangan media promosi begitu pesat. Semua orang dan entitas bisnis bisa begitu mudah untuk menjangkau audiens dan target pembeli. Misalnya, media promosi luar ruangan atau out of home advertising (OOH), kini udah ada versi videotron. Jadi, iklan produk lebih interaktif dan “hidup” karena ada efek visual berupa video dan audio.
Sedangkan, media promosi digital, juga sangat beragam. Tiap-tiap platform media sosial memiliki fitur beriklan yang memudahkan siapa saja untuk mengoperasikannya. Hasilnya, peluang untuk mendatangkan banyak prospek penjualan semakin terbuka lebar.
Nah, salah satu faktor yang sangat penting terhadap materi promosi adalah copywriting. Dari sini, mungkin kamu bertanya-tanya,
- apa itu copywriting?
- sebuah teknik menulis, kah?
- kegiatan menulis sambil ngopi, kah?
- jenis kopi baru, kah?
- kegiatan memotokopi, kah?
- dll.
Tenang, jawaban dari pertanyaanmu ini bakal terjawab tuntas dalam artikel ini, ya!
Apa Itu Copywriting?
Sederhananya begini. Pernahkah kamu membaca sebuah iklan di berbagai media cetak dan elektronik, seperti reklame, baliho, poster, media sosial, TV, dan sebagainya. Lalu, setelah membaca tulisan yang ada di iklan itu, kamu jadi tertarik atau kepo untuk melakukan sesuatu, baik pembelian maupun hanya sebatas berkomentar.
Seperti contoh pada gambar di bawah ini.
Sumber: McDonald’s Indonesia | Paket Hemat Banget
Nah, tulisan yang ada di dalam iklan itulah namanya copy. Apa itu copy? Copy (ˈkɑː.pi) adalah teks yang digunakan seseorang atau brand untuk mempromosikan atau menjual sesuatu (barang, jasa, citra, orang, gagasan, dll.).
Sedangkan, copywriting (penulisan wara atau penulisan naskah iklan) adalah sebuah teknik berkomunikasi dengan seseorang (audiens, target pembeli, atau pembaca) melalui tulisan yang persuasif atau sugestif.
Apa Itu Kalimat Persuasif?
Kalimat persuasi adalah salah satu jenis kalimat yang bertujuan untuk meyakinkan, mengajak, merayu, atau membujuk pembacanya untuk melakukan suatu perbuatan dan aktivitas seperti yang penulis sampaikan.
Sumber: https://www.facebook.com/McDonaldsID/photos/5742646705762009
Contoh kalimat persuasif:
- Segera bawa pulang, SKINCARE KIMO dan rasakanlah sensasi dari kemurniannya!
- Mari, tingkatin level PD-mu dengan ABC Acne Serum!
- Yuk, segera buktikan dan rasakan beragam manfaat KIMO Glow Anti-Aging Serum!
Apa Itu Kalimat Sugestif?
Jauhari (2013: 49) menjelaskan bahwa narasi atau kalimat sugestif adalah karangan narasi yang didasarkan pada daya imajinasi penulis berupa khayalan. Tujuannya, untuk menyampaikan pesan secara terselubung atau mengubah perilaku seseorang.
Nah, selanjutnya kita akan belajar mengenai sejarah awal copywriting. Yuk, simak bagian selanjutnya berikut ini, ya.
Sumber: https://www.facebook.com/McDonaldsID/photos/5498289316864417
Contoh kalimat sugestif:
- Saat mulai membaca manfaat ABC Brightening Serum. Bayangkan, wajahmu mulai terlihat cerah dan sehat layaknya Nagita Slavina.
- Saat duduk dan membaca konten ini. Rasakan, wajahmu mulai terasa dingin dan segar layaknya di pegunungan.
- Saat membaca setiap kata dari manfaat Sekarjet Acne Serum ini, kamu (terpesona, tercengang, dll.) pada kemurniannya.
Sejarah Awal copywriting
Banyak versi terkait awal mula penggunaan copywriting untuk periklanan. Salah satunya tercatat dalam buku “Adland A Global History of Advertising”, karya Mark Tungate. Dalam buku ini, juga menyebutkan bahwa John Emory Powers dinyatakan sebagai full time copywriter pertama di dunia. Beliau bekerja untuk toko Wanamaker tahun 1880.
Dalam periode yang sama, Claude C. Hopkins dikenal sebagai promotor teknik hard selling dan direct advertising. Selain itu, ada pula Bill Bernbach, yang dianggap sebagai pengiklan paling berpengaruh pada abad ke-20. Beliau juga dikenal telah memulai revolusi kreatif dalam periklanan di Amerika Serikat.
“Is creativity some obscure, esoteric art form? Not in your life. It’s the most practical thing a businessman can employ.” (Bill Bernbach)
Output dan Outcome dari Copywriting
Sumber: https://www.facebook.com/kfcindonesia/photos/10158167637955843
Output atau keluaran (hasil) langsung dari copywriting adalah tulisan.
Outcome atau hasil jangka panjang copywriting adalah tulisan yang dapat menghasilkan sesuatu (penjualan, engagement, kesadaran merek, dsb.), jika kamu lengkapi dengan komponen lain, seperti
- doa,
- trafik (media sosial, iklan, konten, dll.),
- desain visual,
- strategi untuk selling, marketing, dan branding,
- momentum,
- bujet iklan,
- dll.
Ingat!
Copywriting bukanlah tongkat sulap yang mampu mengubah bongkahan batu biasa menjadi batu permata. Artinya, kita perlu memperbaiki atau memastikan produk dan layanan memang bagus. Copywriting memang bisa menutupi produk yang buruk. Namun, berbahaya dan bisa menjadi bom waktu yang merugikan konsumen
Apa Bedanya Copywriting dengan Teknik Menulis Lainnya?
Teknik menulis lainnya (di luar konteks marketing) seperti cerpen, puisi, pantun, fabel, fiksi, novel, jurnal, dll., ditulis berdasarkan apa yang kemauan atau idealisme si penulis. Sedangkan, copywriting perlu kamu tulis berdasarkan kacamata pembaca. Jadi, kamu perlu “melucuti” idealismemu ketika menulis copy.
Salah satu cara yang bisa kamu gunakan untuk mengenali pembaca atau calon pembeli produkmu adalah dengan mempertimbangkan tipe karakteristiknya.
Apakah mereka termasuk dari golongan orang berpendidikan tinggi, tinggal di perkotaan, pekerja kantoran, pengusaha, pelajar, atau yang lain?
Tingkat pendidikan seseorang, juga memengaruhi tingkat kecepatan pemahaman dari sebuah tulisan atau copy.
Siapa Saja yang Bisa Menggunakan Copywriting?
Mungkin kamu bertanya-tanya, “Siapa aja, sih, yang bisa menggunakan copywriting ini? Apakah hanya copywriter dan pemasar (marketer) saja?”
Pada dasarnya, siapa saja bisa menggunakan dan belajar copywriting untuk berbagai macam keperluan, seperti komersial, nonkomersial, pendidikan, politik, propaganda, PDKT, dan masih banyak lagi.
Penggunaan copywriting ini untuk meyakinkan calon konsumen, lawan bicara, gebetan, calon mertua, teman dekat, dsb.
Apa Saja Unsur-Unsur dalam Copywriting?
Dalam copywriting, terdapat beberapa unsur, mulai dari
- mencipta,
- menyajikan kebenaran faktual,
- unsur persuasi atau sugesti,
- kerangka tulisan,
- etika beriklan yang sesuai dengan ketentuan hukum, hingga
- bahasa yang memudahkan pembaca.
Dalam hal ini, copywriting termasuk ke dalam ragam penulisan kreatif. Artinya, lentur terhadap aturan ketatabahasaan. Namun, kamu tetap perlu belajar tata bahasa yang baku sebagai dasarnya, ya.
Penulisan bahasa kreatif juga berhubungan dengan kebutuhan atau masalah pembaca. Juga, beriringan dengan solusi berupa manfaat produk yang akan kamu tawarkan.
Ciri-Ciri Copywriting yang Menggigit, “Nendang”, atau Menarik
Suatu copy haruslah mampu menggugah emosional pembaca, baik itu susah, senang, marah, geregetan, maupun cinta. Hasilnya, pesan tersebut dapat berkesan atau menempel di benak pembaca. Sekaligus, punya daya dorong kuat yang mampu menggerakkan pembaca melakukan sesuatu.
Mengutip dari buku karya Agustrijanto yang berjudul “Copywriting: Seni Mengasah Kreativitas dan Memahami Bahasa Iklan”, bahasa dalam copy haruslah mampu menggugah, menarik, mengidentifikasi, menggalang kebersamaan, dan mengkombinasikan pesan dengan komparatif kepada khalayak (Stan Rapp & Tom Collins, 1995: 152).
Jadi, struktur kata dalam copywriting untuk iklan adalah
- Menggugah: mencermati kebutuhan konsumen, memberikan solusi, dan memberikan perhatian.
- Informatif: kata-katanya harus jelas, bersahabat, komunikatif. Tanpa ada kata-kata yang bertele-tele, apalagi sampai mengabaikan durasi penayangan.
- Persuasif: rangkaian kalimatnya membuat konsumen nyaman, senang, tentram, menghibur.
- Bertenaga gerak: komposisi kata-katanya menghargai waktu selama masa penawaran/masa promosi berlangsung.
Penting untuk kamu ingat!
Karena untuk menyampaikan gagasan pikiran dalam suatu bahasa. Seorang penulis naskah iklan (copywriter) haruslah mengetahui aturan-aturan bahasa tersebut, seperti tata bahasa, kaidah-kaidah bahasa, idiom-idiom, nuansa atau konotasi sebuah kata, dan sebagainya. Syarat ini adalah syarat yang mutlak tanpa ada tawar-menawar!
“Bermain-main” dengan bahasa atau sesekali melanggar peraturan baku, boleh-boleh saja. Namun, aturan bakunya, harus kita kuasai dulu. Mengapa? Karena banyak copywriter profesional “bermain-main” dengan bahasa demi kreativitas untuk memancing perhatian pembaca.
Mengapa Copywriting Begitu Penting Saat Ini?
Karena pada era digital seperti sekarang. Jika kamu ingin
- berkomunikasi dengan audiens secara lancar melalui tulisan,
- memersuasi, membujuk, memengaruhi, atau menyugesti audiens sesuai keinginanmu,
- melejitkan engagement konten di media sosial dan penjualan,
- meroketkan trafik website,
- dan lain-lain.
berarti kamu butuh copywriting. Ingat, kata kuncinya ada pada kata “tulisan”. Jadi, selain belajar menulis untuk menjual atau menginformasikan sesuatu. Kamu juga perlu belajar dan membiasakan diri untuk menulis.
Bahkan, sekarang kebutuhan akan lowongan pekerjaan di bidang copywriting dan digital marketing sangat banyak. Berikut ini data dari digimind.id
Jenis-Jenis Copywriting Berdasarkan Tujuan Pembuatannya
1. Marketing Copywriting
Sumber: https://www.lifehack.org/articles/lifestyle/40-creative-ads-that-will-inspire-you.html
Copywriting yang fokus dalam mengenalkan suatu produk, memberikan solusi pada masalah calon pembeli, dan menyampaikan manfaat suatu produk. Tujuan akhirnya dari jenis copywriting ini adalah mendapatkan banyak prospek dan meyakinkan mereka untuk membeli produk maupun layanan.
Marketing copywriting hadir dalam berbagai bentuk, seperti
- online display ads,
- YouTube videos,
- radio commercials,
- TV commercials,
- flyers,
- billboards,
- branded stickers,
- direct mail.
Baca Juga : Belajar Digital Marketing
2. Social Media Copywriting
Copywriting yang fokus dalam membangun interaksi di media sosial. Baik itu untuk tujuan menjual sesuatu, maupun hanya berbagi konten edukasi. Social media copywriting identik dengan bahasa yang lebih informal. Jadi, gunakan pendekatan yang pembaca sukai.
Copywriting ini bisa kamu gunakan di caption, skrip konten video dan audio, multiple post (carousel), single image, dll. Supaya efek copywriting semakin terasa, kombinasikan dengan visual yang memanjakan mata.
Sumber: https://www.facebook.com/McDonaldsID/photos/5462929457067070

3. Brand Copywriting
Brand copywriting adalah copywriting yang bertujuan untuk mengomunikasikan apa yang brand miliki, seperti citra, identitas, dan visual. Selain itu, jenis copywriting ini yang akan membedakan antara suatu brand dengan kompetitornya.
Contohnya, seperti slogan atau tagline, cerita dibalik lahirnya brand, dll. Copywriting ini juga bisa kita gunakan dalam halaman website “about us”.
Sumber: https://www.nivea.co.id/tentang-kami/sejarah-nivea
4. Direct Response Copywriting
Direct response copywriting adalah copywriting yang tujuannya untuk memperoleh tanggapan langsung dari konsumen. Contohnya seperti mengarahkan mereka untuk mengklik tombol beli (CTA), berlangganan newsletter, membagikan suatu konten, dll.
Umumnya, jenis copywriting ini bisa kamu gunakan di landing page, opt-in email, homepage, iklan media sosial, dll.
Sumber: https://www.nivea.co.id/
5. Technical Copywriting
Technical copywriting adalah jenis copywriting yang tujuannya memberikan pengetahuan yang mendalam terkait cara kerja suatu produk atau jasa, layanan apa yang ditawarkan, mengapa memilih produk ini, dll.
Umumnya, jenis copywriting ini acapkali kita temui pada produk teknologi, kesehatan, pertanian, atau produk lain yang membutuhkan penjelasan mendalam
Sumber: https://www.yamaha-motor.co.id/part-accessories/ygp/rantai-set/
6. Public Relations Copywriting
Public relations copywriting adalah jenis copywriting dalam bentuk siaran pers yang bertujuan untuk publikasi suatu bisnis, produk, layanan, dll. di berbagai media massa.
Umumnya, jenis copywriting ini sering kita temui untuk pemasaran bisnis dengan konsep B2B (Business to business).
Sumber: https://kfcku.com/press-release?s=title&page=11
7. Thought Leadership Copywriting
Thought leadership copywriting adalah jenis copywriting dalam bentuk opini dari seseorang yang memiliki kredibilitas, kemampuan tepercaya, ahli, pakar, atau tokoh terkenal, mengenai suatu produk atau layanan.
Umumnya, jenis copywriting ini bertujuan untuk memengaruhi pembaca agar percaya dengan suatu produk atau jasa, melalui seseorang.
Sumber: https://www.iwanbanaran.com/2021/06/11/jajal-tmax-skutik-seharga-320-juta-edian-aluss-puol/
8. SEO Copywriting
SEO copywriting adalah jenis copywriting yang melibatkan pengoptimalan suatu copy atau artikel menggunakan kata kunci dan frasa untuk mesin pencari. Tujuannya agar pembaca lebih mudah menemukan suatu artikel dan hasilnya muncul teratas.
Umumnya, jenis copywriting ini bertujuan untuk memudahkan seseorang, ketika mencari kata kunci suatu produk di mesin pencari. Namun, tentu dibutuhkan setting SEO secara maksimal dalam suatu website agar mudah diindeks.
9. Email Copywriting
Salah satu alasan untuk tetap menggunakan pemasaran email adalah copy yang bagus untuk email, jadi salah satu cara yang baik untuk terhubung langsung dengan audiens yang paling kamu targetkan.
Email copywriting cocok kamu gunakan untuk bisnis dengan konsep B2B dan B2C. Kamu bisa berjualan langsung (hard selling) menggunakan email.
Gimana, sekarang kamu udah ngerti, kan, tentang copywriting?
Jika udah, mau saya lanjutin ke pembahasan selanjutnya?

1 thought on “Apa Itu Copywriting? Contoh Copy yang Menarik Atensi Audiens”
Comments are closed.